SEBUAH RENUNGAN: TERNYATA AKU BELUM BETUL-BETUL SHALAT




“Inna shalata miftahul jannah”
Tuhanku, lewat lisan nabi-Mu, tegas dinyatakan bahwa shalat adalah kunci pembuka surga. Surga adalah alam kebahagiaan, yang bisa kita rasakan dalam kehidupan masa kini maupun masa mendatang. Mereka yang shalat, semestinya sanggup menyibak rahasia kebahagiaan. Kenyataannya, Tuhanku, diri ini masih sering terombang-ambing dalam kegelisahan, ketakutan, penderitaan. Masih banyak hari-hari yang kulalui dalam keluh kesah. Duh..wahai Tuhanku…jangan-jangan sebetulnya aku belum menegakkan shalat..Aku memang menjalankan ritual shalat..tapi nilai-nilai shalat belum bersenyawa dalam diriku. Ampuni aku Tuhanku…

Tuhanku….setelah kutafakkuri…setiap perintah yang kau berikan pada hamba-Mu, itu dimaksudkan agar hamba-Mu bisa mengecap kebahagiaan. Shalat kau turunkan sebagai sebuah media pelatihan bagi jiwa dan raga, agar bisa mencapai kondisi prima: kondisi di mana kehadiran-Mu benar-benar terasa dalam kalbu, dan Cinta kepada-Mu tumbuh bersemi. Tuhanku…shalat sesungguhnya adalah kesempatan bagi sang hamba untuk bermi’raj secara ruhani..menjangkau alam rahasia-Mu..sehingga kemudian Kau berkenan melimpahkan Cahaya-mu dalam kehidupan seorang hamba…

Namun..tak semestinya seorang hamba mencukupkan diri dengan shalat yang dia lakukan..karena dia harus membuktikan apa yang dia lakukan ketika shalat..dalam kehidupan sehari-hari. Tuhanku…pada titik inilah aku sering lalai..aku tak menjalankan nilai-nilai shalat dalam kehidupanku. Detik demi detik, aku terus membesarkan egoku, dan membiarkan syahwatku..sembari mengabaikan Keagungan-Mu. Padahal aku telah mengucapkan takbir…. Aku tak sepenuhnya berserah diri pada-Mu, karena aku terjebak oleh bisikan nafsuku. Ampunilah aku Tuhanku…..

Tuhanku…akupun mengucapkan wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamawati wal ardh….tapi pada kenyataannya, aku sering tak melihat-Mu….Aku selalu melihat yang lain…aku tak menghadapkan diriku pada-Mu…..Ampuni aku wahai .Tuhanku…
Aku berkata inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirobbil alamiin…Tapi pada kenyataannya, aku seringkali membanggakan diri sendiri, seolah-olah kesalehanku, karyaku, adalah milikku sendiri. Padahal semuanya adalah milikmu, ada karena kasih sayangmu, karena tiada daya dan upaya melainkan dengan kekuasaan dari-Mu…Ampuni aku, wahai Tuhanku….

Panjang nian jika kutuliskan semua kelalaianku wahai Tuhanku….Ijinkan, kuatkan aku, agar aku bisa memperbaiki diriku….membuktikan shalatku, menegakkan shalatku, sehingga pintu kebahagiaan benar-benar terkuak….Bimbinglah aku, berilah ilmu dan cahaya-Mu..sehingga aku benar-benar bisa merasakan nikmatnya hidup dalam naungan Cinta dan Cahaya-Mu. Engkaulah yang Maha Pengasih, Lagi Maha Pengampun….
0 Response to "SEBUAH RENUNGAN: TERNYATA AKU BELUM BETUL-BETUL SHALAT"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan