Idealnya, setiap manusia yang pernah hidup di muka bumi tidak mesti kembali ke muka bumi atau mengalami reinkarnasi. Mereka bisa terus melanjutkan kehidupan dengan mendiami planet lain, baik di galaksi yang sama atau galaksi yang berbeda. Capaian itu sesuai tataran perjalanan mereka ketika hidup di muka bumi. Bahkan idealnya manusia bisa mencapai tataran ketika tidak lagi terikat oleh dimensi ruang dan waktu, benar-benar bettransformasi menjadi keberadaan dalam gatra energi murni yang omnipresence, bisa ada di mana-mana.
Tetapi kenyataannya, manusia yang dilahirkan di Planet
Bumi memiliki free will. Maka selalu ada kemungkinan manusia bertindak
yang menyimpang dari penugasan atau missi sebagaimana tertera dalam cetak
birunya. Manusia juga bisa membuat jiwanya
melekat pada Bumi dan segala perkara menarik yang ada padanya.
Faktor kemelekatan inilah yang menjadi pemicu manusia
mengalami reinkarnasi. Dalam
perbincangan dengan R Aprilia Gunawan, partner penulis dalam menyelenggarakan
Pelatihan Medseba, penulis mendapatkan konfirmasi terhadap apa yang tumbuh
dalam kesadaran penulis. R Aprilia
Gunawan yang diberi talenta bisa membaca perjalanan jiwa, mengungkapkan
penyaksiannya bahwa jiwa mengalami reinkarnasi karena berbagai faktor.
Jiwa-jiwa yang pada saat hendak memasuki “kematian” yang
merupakan gerbang kelahiran baru, pasti mengalami reinkarnasi ketika ada dalam
kesadaran yang tidak jernih dan tidak benar-benar berserah diri total. Ketika seseorang pada ujung kehidupannya di
Planet Bumi ini masih memiliki hasrat ragawi yang bergolak, masih ada rasa
penasaran karena ada kesenangan ragawi yang belum puas dinikmati, ia pasti
mengalami reinkarnasi.
Demikian pula, ketika seseorang yang berada dalam ujung
kehidupan, masih memikirkan apa yang dia tinggalkan, entah itu pekerjaan yang
belum selesai, keluarga yang sangat disayangi, harta benda yang melekat kuat
pada jiwanya. Reinkarnasi adalah
kepastian. Bagi yang seperti ini, daya tarik bumi menjadi
demikian kuat sehingga menarik sang jiwa untuk kembali.
Bahkan orang-orang yang memiliki pengetahuan spiritual
luas, bisa saja mengalami reinkarnasi, kembali ke Planet Bumi. Faktor penyebabnya antara lain karena merasa
diri sebagai “orang suci” atau “orang terpilih”. Kesenangan yang mempertebal keakuan karena
dianggap sebagai mahaguru juga bisa menjadi factor pemicu reinkarnasi.
Tentu saja, tidak semua orang mesti dan pasti mengalami
reinkarnasi. Namun ada hukum semesta
yang memungkinkan orang kembali hidup di Planet Bumi. Pada ujungnya, kita sendirilah yang menentukan
apakah akan bereinkarnasi kembali di Planet Bumi atau meneruskan perjalanan ke
dimensi baru yang lebih halus dan sempurna.
Post a Comment