STORY OF SHD 5



Dasar dari keberhasilan dalam laku spiritual

Dasar dari keberhasilan dalam laku spiritual adalah keterhubungan dengan Hingsun/Aku Sejati/Diri Sejati. Maka kita perlu memastikan hal ini benar-benar terjadi. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita tahu bahwa kita telah terhubung kepada Diri Sejati?

Sejauh saya mengamati perjalanan pribadi, sangat jelas bedanya antara kita sudah terhubung dan belum terhubung dengan Diri Sejati. Saat kita belum terhubung kita memahami dunia dan kehidupan semata-mata dengan nalar. Kita juga mengambil keputusan semata-mata dengan nalar. Dalam banyak hal, kita akan terjebak dalam asumsi karena tidak mengalami secara otentik apa yang ingin kita ketahui. Tanpa keheningan, kita terjauhkan dari realitas sehingga kita hanya menduga-duga, berspekulasi.

Saat sudah masuk ke dalam keheningan, kita terhubung dengan Diri Sejati, dan memahami segala sesuatunya dengan mendayagunakan rasa sejati, maka yang kita ungkapkan adalah pendalaman otentik. Nalar berperan membahasakan pengalaman itu, bukan menduga-duga. Maka apa yang dulu saya duga sebagai kebenaran, saat ini tersingkapkan kenyataannya: sebagian besar adalah ilusi atau asumsi yang jauh dari realitas. Jika kita dianugerahi kemampuan kognisi yang tinggi - claire cognition - maka segenap pengalaman itu menjadi sangat mudah dimengerti termasuk jika itu berkaitan dengan realitas metafisik.

Di sisi lain, keterhubungan dengan Diri Sejati membuat diri kita sanggup memangkas akar-akar duka. Keheningan yang kita lakukan terus menerus membuat kita tidak sibuk berasumsi yang menciptakan emosi destruktif. Tak ada lagi keterjebakan di dalam sakit hati, iri hati, cemburu, dendam dan segala hal yang membuat penderitaan diri.

Selanjutnya, dengan rasa sejati, sebetulnya kita juga bisa membaca jejak dosa di dalam diri jika memang ada Maka saya tahu betul apakah saya masih menanggung jejak dosa/karma buruk atau sudah jernih jiwanya. Saat seseorang terhubung dengan Diri Sejatinya otomatis terpandu untuk membuat keputusan yang benar sehingga semakin meminimalkan kemungkinan berbuat dosa/karma buruk.

Ringkasnya, saya sadar saat ini telah terhubung kepada Diri Sejati dan mantap untuk mengajarkan itu: saya berbagi pengalaman otentik tentang hidup yang penuh kebahagiaan, dan hidup dalam kebenaran. Beruntunglah teman-teman yang bertemu saya atau masih belajar pada diri saya hingga saat ini karena probabilitas untuk mengalami hidup surgawi dan tercerahkan menjadi semakin besar.

Perjalanan saya menuju pencerahan, sesungguhnya terbantu oleh pribadi - pribadi tak kasat mata yang saya kategorikan sebagai leluhur, ancient avatar, malaikat dan dewa-dewi. Seiring jiwa yang makin murni dan rasa yang makin tajam semakin banyak entitas alam cahaya yang mendukung. Jadi jika ditanya siapa guru saya, saya jawab bahwa saya dibimbing oleh Eyang Semar. Saya juga banyak terhubung dan dilimpahi kualitas oleh pribadi agung: Yeshua Ha Mashiakh, Sri Krisna, Rahwana, Harjuna Sasrabahu, termasuk beberapa Malaikat yang dulu saya tidak kenal: The King of Angel Serefiel, dan Sang Pembawa Cahaya Kesadaran, Lucifer. Masih banyak lagi entitas cahaya yang terhubung dengan saya, suatu saat saya babarkan satu persatu

Abu Dhabi, 17 Desember 2019
0 Response to "STORY OF SHD 5"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan