Apa sebenarnya inti dari pencerahan? Pikiran, jiwa dan kehidupan menjadi terang benderang karena diliputi cahaya kasih murni. Pada orang-orang yang sangat tercerahkan, cahaya kasih murni ini semakin kuat pancarannya. Maka mereka yang tercerahkan bisa menjadi juru selamat bagi jiwa-jiwa yang sedang terjebak dalam labirin kekeruhan dan ketidakbahagiaan.
Pencerahan adalah buah keterhubungan dan kemenyatuan yang semakin utuh dengan Hingsun/Diri Sejati/Roh Kudus sebagai realitas Tuhan yang mempribadi di dalam diri. Energi kasih murni otomatis mengalir deras pada setiap tarikan dan hembusan nafas, membantu transformasi jiwa siapapun yang membuka diri pada aliran energi itu. Sangat cocok jika mereka yang tercerahkan juga dijuluki sang penghibur karena memang pasti mengubah suasana penuh duka, kebingungan, kepedihan, menjadi penuh keceriaan dan keselarasan. Berdekatan dengan orang tercerahkan seperti berada dengan mandala berjalan, orang-orang bisa mengalami re-charging energi.
Para pembaca yang saya kasihi, saya menjadi makin jelas dan lancar mengungkap pencerahan karena telah mengalaminya. Saya benar-benar merasakan transformasi jiwa yang berbuah constant happiness & bliss. Kehidupan sorgawi itu telah nyata ada dalam keseharian. Jiwa bebas merdeka dari jerat dukacita. Tak ada lagi kondisi-kondisi eksternal dan tindakan orang lain yang bisa menggoyahkan saya dari keajegan berada dalam kedamaian. Demikian yang saya alami beberapa tahun belakangan ini, membuat saya tidak lagi terlibat dalam drama-drama manusiawi sebagaimana di masa lalu. Saat kita jumbuh dengan Hingsun, tak ada akar dukacita bernama cemburu, iri dan dengki, sakit hati, dendam dan segala bentuk angkara lainnya. Kita juga punya respon yang sangat terkendali kepada siapapun yang sedang punya gejolak emosi dan membuat drama di hadapan kita. Kasih murni yang meliputi jiwa membuat kita ada dalam ketenangan absolut apapun situasinya. Inilah sebetulnya yang saya bagikan dalam kajian, workshop maupun retreat. Secara otentik saya menuntun siapapun yang merindukan pencerahan dan kehidupan sorgawi.
Kehidupan yang dilandasi keterhubungan yang utuh dengan Hingsun/Diri Sejati/Hingsun memang benar-benar indah. Sinkronisitas atau keajaiban terjadi secara konsisten. Rancangan agung terealisasi dengan cara yang mengagumkan. Saya sudah tak mengejar apapun tapi mendapatkan apapun yang memang saya butuhkan. Keakuan semakin luruh, semakin minimalis dalam memikirkan kepentingan pribadi, tapi uniknya justru hidup jadi makin berkelimpahan. Ternyata memang ada matematika semesta yang sangat presisi: untuk meraih hidup sorgawi siapapun tinggal menyiapkan variabelnya, maka pasti terjadi tidak mungkin tidak. Tidak ada sosok Tuhan yang iseng atau usil lalu seenaknya menggoda atau menguji manusia.
Seiring dengan jam terbang, saya semakin menemukan metoda efektif untuk membantu transformasi jiwa bagi para pembelajar spiritual. Yang teramat fundamental adalah bagaimana menyembuhkan luka-luka batin. Faktanya banyak orang sempat mengalami momen surgawi dalam meditasi, tapi terhempas kembali ke neraka kehidupan dalam keseharian karena disabotase oleh monster-monster luka batin di dalam dirinya, semacam rasa diri tak berharga, trauma akibat dilecehkan dan dikhianati, dan seterusnya. Solusinya, perlu ada penyembuhan total pada layer conscious mind, subconscious mind dan unconscious mind. Proses penyembuhan ini berjalan menggunakan energi kasih murni yang mengejawantah menjadi air suci dan sinar suci di dalam diri. Seorang pembimbing yang tercerahkan pastinya punya cukup energi kasih murni untuk membantu menudahkan dan mempercepat proses penyembuhan luka batin ini. Inilah yang kini menjadi kepedulian saya karena menyaksikan banyak pembelajar spiritual dan praktisi meditasi masih belum bisa merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang konstan akibat luka batin.
Berbicara lebih lanjut tentang kasih murni, saya hendak sampaikan bahwa ini hanya muncul dari proses keheningan yang konsisten. Saat jiwa menjadi murni, level of pure love menjadi melesat dan itulah fondasi kehidupan sorgawi. Pure love ini tak akan muncul pada siapapun yang sibuk di ranah pikiran, bahkan jika kepala penuh dengan teori pencerahan. Pure love ini ibarat air jernih yang tersembunyi dalam mata air di balik rerimbunan. Rerimbunan itu yang perlu dikuak lewat meditasi yang tekun diiringi kepasrahan total. Saat kita sudah hidup dengan pure love, perspektif kita terhadap kehidupan menjadi penuh keindahan. Kita tergerak memberi yang terbaik pada siapapun tanpa menuntut apapun. Kita menyayangi siapapun tapi tanpa kemelekatan. Kita penuh penerimaan yang memunculkan kelegaan Segala sesuatunya menjadi murni. Pada mereka yang tuntas menjalani keheningan, di dalam sanubarinya ada teratai yang mekar paripurna, memendarkan keindahan dan keagungan.
Pure Love, Happiness Bliss.
Para pembaca yang saya kasihi, saya menjadi makin jelas dan lancar mengungkap pencerahan karena telah mengalaminya. Saya benar-benar merasakan transformasi jiwa yang berbuah constant happiness & bliss. Kehidupan sorgawi itu telah nyata ada dalam keseharian. Jiwa bebas merdeka dari jerat dukacita. Tak ada lagi kondisi-kondisi eksternal dan tindakan orang lain yang bisa menggoyahkan saya dari keajegan berada dalam kedamaian. Demikian yang saya alami beberapa tahun belakangan ini, membuat saya tidak lagi terlibat dalam drama-drama manusiawi sebagaimana di masa lalu. Saat kita jumbuh dengan Hingsun, tak ada akar dukacita bernama cemburu, iri dan dengki, sakit hati, dendam dan segala bentuk angkara lainnya. Kita juga punya respon yang sangat terkendali kepada siapapun yang sedang punya gejolak emosi dan membuat drama di hadapan kita. Kasih murni yang meliputi jiwa membuat kita ada dalam ketenangan absolut apapun situasinya. Inilah sebetulnya yang saya bagikan dalam kajian, workshop maupun retreat. Secara otentik saya menuntun siapapun yang merindukan pencerahan dan kehidupan sorgawi.
Kehidupan yang dilandasi keterhubungan yang utuh dengan Hingsun/Diri Sejati/Hingsun memang benar-benar indah. Sinkronisitas atau keajaiban terjadi secara konsisten. Rancangan agung terealisasi dengan cara yang mengagumkan. Saya sudah tak mengejar apapun tapi mendapatkan apapun yang memang saya butuhkan. Keakuan semakin luruh, semakin minimalis dalam memikirkan kepentingan pribadi, tapi uniknya justru hidup jadi makin berkelimpahan. Ternyata memang ada matematika semesta yang sangat presisi: untuk meraih hidup sorgawi siapapun tinggal menyiapkan variabelnya, maka pasti terjadi tidak mungkin tidak. Tidak ada sosok Tuhan yang iseng atau usil lalu seenaknya menggoda atau menguji manusia.
Seiring dengan jam terbang, saya semakin menemukan metoda efektif untuk membantu transformasi jiwa bagi para pembelajar spiritual. Yang teramat fundamental adalah bagaimana menyembuhkan luka-luka batin. Faktanya banyak orang sempat mengalami momen surgawi dalam meditasi, tapi terhempas kembali ke neraka kehidupan dalam keseharian karena disabotase oleh monster-monster luka batin di dalam dirinya, semacam rasa diri tak berharga, trauma akibat dilecehkan dan dikhianati, dan seterusnya. Solusinya, perlu ada penyembuhan total pada layer conscious mind, subconscious mind dan unconscious mind. Proses penyembuhan ini berjalan menggunakan energi kasih murni yang mengejawantah menjadi air suci dan sinar suci di dalam diri. Seorang pembimbing yang tercerahkan pastinya punya cukup energi kasih murni untuk membantu menudahkan dan mempercepat proses penyembuhan luka batin ini. Inilah yang kini menjadi kepedulian saya karena menyaksikan banyak pembelajar spiritual dan praktisi meditasi masih belum bisa merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang konstan akibat luka batin.
Berbicara lebih lanjut tentang kasih murni, saya hendak sampaikan bahwa ini hanya muncul dari proses keheningan yang konsisten. Saat jiwa menjadi murni, level of pure love menjadi melesat dan itulah fondasi kehidupan sorgawi. Pure love ini tak akan muncul pada siapapun yang sibuk di ranah pikiran, bahkan jika kepala penuh dengan teori pencerahan. Pure love ini ibarat air jernih yang tersembunyi dalam mata air di balik rerimbunan. Rerimbunan itu yang perlu dikuak lewat meditasi yang tekun diiringi kepasrahan total. Saat kita sudah hidup dengan pure love, perspektif kita terhadap kehidupan menjadi penuh keindahan. Kita tergerak memberi yang terbaik pada siapapun tanpa menuntut apapun. Kita menyayangi siapapun tapi tanpa kemelekatan. Kita penuh penerimaan yang memunculkan kelegaan Segala sesuatunya menjadi murni. Pada mereka yang tuntas menjalani keheningan, di dalam sanubarinya ada teratai yang mekar paripurna, memendarkan keindahan dan keagungan.
Pure Love, Happiness Bliss.
Post a Comment