![]() |
Kita adalah pahlawan saat tak berhitung untung rugi dan hanya mengerjakan yang terbaik dalam tuntunan Diri Sejati yang bersemayam di pusat hati..
Tindak kepahlawanan sejati hanya bisa muncul dalam keheningan, saat kita mengakses sumber kasih murni dan kebijaksanaan di dalam diri, lala berlaku sepi ing pamrih tebih ing ajrih - tulus dan jauh dari segala ketakutan.
Maka, para pahlawan bukan saja mereka yang melakukan perang militer. Tapi mencakup siapapun yang telah berkarya sepenuh jiwa sesuai talenta demi terbangunnya kehidupan surgawi, saat ini dan di sini. Tekunlah berada di dalam keheningan. Terhubunglah selalu dengan Sang Penuntun Agung di dalam diri.
Penuhilah pikiran dan perasaan dengan kasih murni. Lalu bertindaklah dalam kesetiaan yang penuh untuk hamemayu hayuning bawana, memperindah jagad yang telah indah. Itulah jalan kepahlawanan kita. Kita tidak menjadi pahlawan atas dasar chauvinisme. Kita juga tidak menjadi pahlawan atas dasar fanatisme buta kepada afiliasi etnis dan relijius kita.
Kita tidak membuat dunia ini bertambah panas dan keruh vibrasinya, lewat tindakan ilusif mengatasnamakan Tuhan, lalu merasa diri kita telah berjuang sebagai pahlawan yang agung. Kita menjadi pahlawan berangkat dari upaya terus menerus memurnikan jiwa.
Sehingga segenap langkah dan tindakan dilandasi kebenaran sejati dan mencerminkan ketulusan yang sempurna. Ini bagian dari kesadaran kita akan missi hidup di dunia dan proses evolusi jiwa yang sedang kita jalani. Tiada guna gelar pahlawan dari siapapun termasuk dari negara jika jiwa kita tetap keruh dan terjerat dalam penderitaan.
Pahlawan sejati menjemput kematian tak hanya dengan gagah perwira tapi juga penuh sukacita. Jalan kepahlawanan kita yang agung, mengantarkan kita pada kehidupan surgawi kini dan kelak. Kuncinya selalu hening, hening, dan hening. Selalu hidup dalam kasih murni, kesadaran murni, dan energi murni.
Selamat Menjadi Pahlawan!
Post a Comment