Gugat Janji Kembalinya Keprabon

Pelukis: Sasongko Hend

Ada bintang tersungkur di dalam manik mata, sudah merupakan tanda gugatan janji kepastian akan terbukanya ilusi yang menggelapi. Ada Ndaru jatuh di keraton besar, jangan pernah luntur menjalani laku menegakan budhi luhur. Akan segera tiba zaman yang dinanti yang merupakan keniscayaan lahirnya para kesatria yang pilih tanding.

Semua malapetaka melemah, tergantikan dengan merasuknya sukma permana sirna semua bebendu kala dan goda rencana. Sudah limaratus tahun lebih berlalu cahaya kejayaan negara gemah ripah hancur luntur.

Semua tenggelam terbawa laju zaman. Hingga terserat saloka mantra pertanda sirna hilang kejayaan, dan terniscayakan kembali jika sudah bersama merealisasikan tersebarnya ajaran tentang ilmu mengupas jati diri.

Sabdo palon Sudah terlihat menetapi gugat, Kaki among eyang Mada juga beserta nini among ibunda trubuana tungga dewi sudah datang juga berpesan; Keraton dan pamor keprabon sudah waktunya kembali.

Dimana kita semua pernah bertahta dan berjaya dimasanya, ialah Malaya Jatra Pahitaraya atau disebut Majapahit. Dari puncak langit matahari agung yang bersinar dari timur, pertanda memasuki hari yang bahagia dimana para kesatria pinandhita ditasbihkan, mereka saling berangkulan menyebarkan misi pencerahan luhur, menjemput turunnya wahyu agung.

Bersentuhan dengan sandikala rahasia subur makmur sebagai piranti zaman adiluhung. Telah tersurat inilah pesan dari para leluhur dedanyangan Majapahit.

Maka tetap teguhkan batin untuk merangkai kembali ajaran adiluhung warisan leluhur untuk merealisasikan kejayaan agung kembali. Hong Wilaheng Sekaring Bawono Langgeng. Penerima Pesan: Tunjung Dhimas Bintoro