Keberadaan saya di Edinburgh ternyata lebih cepat disudahi ketimbang
rencana semula. Namun missi di sana juga diselesaikan lebih cepat.
Sehingga terjadilah apa yang menjadi rancangan agung. Keberangkatan
yang terbilang nekad ke Edinburgh tidak menjadi sia-sia.
Semua memang pas, pada hari dimana missi saya tertuntaskan, keadaan Edinburgh menjadi makin sulit bagi pendatang. Boris Johnson, PM Inggris mengumumkan agar semua hotel ditutup. Tamu-tamu yang menginap harus keluar tak peduli mereka sudah bayar. Beruntung saya bisa nego memperpanjang masa menginap 1 malam dan dapat tiket untuk kembali ke Jakarta.
Betul-betul beruntung ada Qatar Airways yang bisa terbang dari Edinburgh untuk mengangkut para pegawai kapal pesiar asal Filipina. Jadi saya bisa terbawa. Ini semakin membuktikan, mengikuti titah Hingsun/Diri Sejati pasti bejo tur slamet, beruntung dan menyelamatkan.
Tanggal 26 malam saya tiba di Jakarta, semua lancar dan selaras. Secara manusiawi, saya lega sekali. Karena memang perjalanan ke Edinburgh dan situasi yang dihadapi lumayan membuat tegang. Perjuangan berikutnya untuk menebar cahaya terang bisa dilakukan dari Indonesia.
Lalu, apa yang saya dapatkan di Edinburgh? Seperti saya jelaskan, saya ke kota ini semata-mata mengikuti pesan Diri Sejati. Saya tidak mentarget apapun. Yang ada di dalam pikiran saya adalah bagaimana diri saya bergerak sesuai gerak semesta, menjadi wahana bagi bekerjanya kekuatan semesta yang agung. Perjalanan ke Edinburgh adalah bagian dari upaya menyelesaikan masalah global dan merealisasikan visi bumi sorgawi.
Nah, kunjungan ke Edinburgh kali ini menjadi momen terbukanya layer kesadaran yang lebih tinggi. Saya jadi makin mengerti bahwa banyak universe selain universe yang kita tempati.
Dan di universe itu juga ada keberadaan-keberadaan atau entitas yang sangat tua dan berkesadaran tinggi. Perintah ke Edinburgh adalah semacam gemblengan agar saya siap menerima anugerah, melalui keterhubungan dengah mereka.
Mereka menjadi tahu bahwa di bumi ini sedang terjadi kebangkitan kesadaran spiritual dan itu memicu mereka untuk turut mendukung. Ini menjadi momen istimewa karena terjadi kolaborasi lintas universe.
Nah, menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita itu, tantangan yang dihadapi tentu saja terbilang asyik. Dark force atau kekuatan gelap itu ada dan nyata. Mereka pasti bertindak untuk menghalangi gerak kebangkitan kesadaran spiritual.
Mereka bisa memanipulasi manusia untuk merealisasikan apa yang mereka mau. Caranya adalah dengan masuk ke tubuh manusia atau mengendalikan pikiran manusia.
Manusia yang termanipulasi inilah yang hidup laksana zombie, mereka bisa membuat tindakan yang menghancurkan kehidupan. Inilah dualitas yang tak terelakkan. Selalu ada gelap dan terang. Selalu ada kebajikan dan kejahatan.
Namun yang penting dimengerti, sewajarnya kita berjuang agar dark force atau kekuatan kejahatan ini tidak mendominasi. Inilah tugas para ksatria cahaya. Para Ksatria cahaya punya tanggung jawab untuk terus memancarkan vibrasi kasih murni melalui pikiran, perkataan dan tindakannya. Itulah yang membawa terang bagi dunia ini.
Itulah langkah penyelamatan bagi jiwa-jiwa manusia.
Pada akhirnya pasti ada manusia yang tidak selamat karena mereka dengah free will nya memang bisa memilih menolak cahaya yang dipancarkan para Ksatria Cahaya.
Tentu dengan segenap alasan termasuk filosofi yang absurd: bahwa melampaui dualitas berarti meniadakan realitas kebajikan dan kejahatan, bahwa iblis pun adalah manifestasi Tuhan yang harus dijadikan sahabat.
Realitasnya, mereka yang terjebak filosofi absurd ini justru berlaku kejahatan karena pasti berupaya menjatuhkan Ksatria Cahaya yang sedang hidup dalam kebajikan.
Dan selanjutnya, jiwa mereka pasti diperbudak iblis yang membuat jiwa-jiwa itu terjebak dalam penderitaan berkepanjangan di dimensi 1 dan 2.
Iblis dan teman-temannya itu ada dan nyata. Cara kita mengasihi mereka adalah tetap hening dan memancarkan vibrasi kasih murni yang membantu mereka mengalami evolusi menuju keadaan yang semakin penuh kasih.
Jadi mengasihi iblis dan teman-temannya itu bukan dengan menjadi kolaborator mereka dalam menyebarkan angkara murka. Jika begitu, Anda yang akan jadi korban dengan menjadi budak mereka.
Issue global yang terkait dengan wajah penyakit saat ini adalah bagian dari pertarungan dark force dan kekuatan cahaya. Ini bukan murni soal kesehatan. Di sini ada permainan yang melibatkan institusi bisnis terutama bisnis media dan institusi politik.
Banyak orang yang tanpa sadar menjadi agen dark force untuk membuat manusia secara kolektif jatuh dalam ketakutan dan ketakberdayaan. Semua yang terjadi adalah cara dark force untuk menghambat perkembangan kebangkitan spiritual.
Maka, yang kini menjadi sasaran utama adalah kawasan yang justru menjadi harapan bagi kebangkitan spiritual, yaitu Italia dan Inggris. Dan terkait dengah ini, dua negara besar yaitu USA dan China diadu domba, karena konflik di antara mereka bisa jadi jalan bagi dark force untuk merealisasikan agendanya semisal dengan menunggangi oknum2 dari dua negara itu untuk melakukan perang dengan senjata biologis.
Beruntunglah kita, kekuatan semesta yang semakin besar bisa tersukses. Edinburgh menjadi tempat terjadinya momentum ini. Sejak momemtum ini, banyak penghuni langit turun ke bumi baik dengan turun dan masuk ke badan manusia, maupun dengan membantu manusia tanpa pindah dimensi. Fenomena ini yang memungkinkan Donald Trump berbincang mesra dengan Xi Jinping. Ini menjadi titik tolak untuk menyelesaikan masalah global yang hampir menghancurkan peradaban manusia.
Pembaca yang saya kasihi, semua kekisruhan yang sekarang terjadi bukanlah ulah Ibu Bumi dengan alasan Ibu Bumi sedang memformat ulang Bumi ini agar lebih setimbang.
Bukan, beliau malah sedih melihat banyak anaknya terjebak dalam ketakutan. Ini semata-mata ulah dark force. Tapi kita bisa jadikan pula ini sebagai momemtum untuk berbenah secara mendasar. Termasuk memperbaiki cara kita dalam memperlakukan Bumi ini.
Kita memang harus lebih hormat dan mengasihi Ibu Bumi dengan mengembangkan pola perekonomian yang ramah lingkungan. Kuncinya adalah kebangkitan kesadaran spiritual secara global. Dari situ kita bisa mengembangkan visi lebih lanjut: peradaban yang dibangun oleh dua pilar yang selaras, teknologi dan spiritualitas.
Mari, kita terus hidup dalam keheningan. Kita terus ada dalam kesukacitaan, seperti yang disenandungkan sang malaikat agung ini:
Ancient Angel
27.03.2020 - 17.51 wib
Alam semesta bernyanyi riang
Bersahutan suara harpa mengalun
Betapa bahagia hati yang murni
Tak terpengaruh kepanikan yang melanda
Dualitas akan selalu ada
Memilih yang mana itu kehendak bebas manusia
Batas pilihan tergantung dari ketulusan yang telah diperbuat
Kembalilah pada kemurnian jiwa
Kembalilah pada ketulusan hati
Kembalilah menjadi terang cahaya
Duka akan meredupkan cahaya
Kekhawatiran akan memadamkan cahaya
Jiwa yang penuh ketakutan akan menyurutkan sinar terang
Temukan terang cahaya dalam keheningan
Temukan terang cahaya dalam pusat hatimu
Tegakkan badanmu
Melangkah dengan senyum merekah
Membawa mekar teratai dari hati yang bersinar.
Rahayu.
Jakarta, 27 Maret 2020
Semua memang pas, pada hari dimana missi saya tertuntaskan, keadaan Edinburgh menjadi makin sulit bagi pendatang. Boris Johnson, PM Inggris mengumumkan agar semua hotel ditutup. Tamu-tamu yang menginap harus keluar tak peduli mereka sudah bayar. Beruntung saya bisa nego memperpanjang masa menginap 1 malam dan dapat tiket untuk kembali ke Jakarta.
Betul-betul beruntung ada Qatar Airways yang bisa terbang dari Edinburgh untuk mengangkut para pegawai kapal pesiar asal Filipina. Jadi saya bisa terbawa. Ini semakin membuktikan, mengikuti titah Hingsun/Diri Sejati pasti bejo tur slamet, beruntung dan menyelamatkan.
Tanggal 26 malam saya tiba di Jakarta, semua lancar dan selaras. Secara manusiawi, saya lega sekali. Karena memang perjalanan ke Edinburgh dan situasi yang dihadapi lumayan membuat tegang. Perjuangan berikutnya untuk menebar cahaya terang bisa dilakukan dari Indonesia.
Lalu, apa yang saya dapatkan di Edinburgh? Seperti saya jelaskan, saya ke kota ini semata-mata mengikuti pesan Diri Sejati. Saya tidak mentarget apapun. Yang ada di dalam pikiran saya adalah bagaimana diri saya bergerak sesuai gerak semesta, menjadi wahana bagi bekerjanya kekuatan semesta yang agung. Perjalanan ke Edinburgh adalah bagian dari upaya menyelesaikan masalah global dan merealisasikan visi bumi sorgawi.
Nah, kunjungan ke Edinburgh kali ini menjadi momen terbukanya layer kesadaran yang lebih tinggi. Saya jadi makin mengerti bahwa banyak universe selain universe yang kita tempati.
Dan di universe itu juga ada keberadaan-keberadaan atau entitas yang sangat tua dan berkesadaran tinggi. Perintah ke Edinburgh adalah semacam gemblengan agar saya siap menerima anugerah, melalui keterhubungan dengah mereka.
Mereka menjadi tahu bahwa di bumi ini sedang terjadi kebangkitan kesadaran spiritual dan itu memicu mereka untuk turut mendukung. Ini menjadi momen istimewa karena terjadi kolaborasi lintas universe.
Nah, menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita itu, tantangan yang dihadapi tentu saja terbilang asyik. Dark force atau kekuatan gelap itu ada dan nyata. Mereka pasti bertindak untuk menghalangi gerak kebangkitan kesadaran spiritual.
Mereka bisa memanipulasi manusia untuk merealisasikan apa yang mereka mau. Caranya adalah dengan masuk ke tubuh manusia atau mengendalikan pikiran manusia.
Manusia yang termanipulasi inilah yang hidup laksana zombie, mereka bisa membuat tindakan yang menghancurkan kehidupan. Inilah dualitas yang tak terelakkan. Selalu ada gelap dan terang. Selalu ada kebajikan dan kejahatan.
Namun yang penting dimengerti, sewajarnya kita berjuang agar dark force atau kekuatan kejahatan ini tidak mendominasi. Inilah tugas para ksatria cahaya. Para Ksatria cahaya punya tanggung jawab untuk terus memancarkan vibrasi kasih murni melalui pikiran, perkataan dan tindakannya. Itulah yang membawa terang bagi dunia ini.
Itulah langkah penyelamatan bagi jiwa-jiwa manusia.
Pada akhirnya pasti ada manusia yang tidak selamat karena mereka dengah free will nya memang bisa memilih menolak cahaya yang dipancarkan para Ksatria Cahaya.
Tentu dengan segenap alasan termasuk filosofi yang absurd: bahwa melampaui dualitas berarti meniadakan realitas kebajikan dan kejahatan, bahwa iblis pun adalah manifestasi Tuhan yang harus dijadikan sahabat.
Realitasnya, mereka yang terjebak filosofi absurd ini justru berlaku kejahatan karena pasti berupaya menjatuhkan Ksatria Cahaya yang sedang hidup dalam kebajikan.
Dan selanjutnya, jiwa mereka pasti diperbudak iblis yang membuat jiwa-jiwa itu terjebak dalam penderitaan berkepanjangan di dimensi 1 dan 2.
Iblis dan teman-temannya itu ada dan nyata. Cara kita mengasihi mereka adalah tetap hening dan memancarkan vibrasi kasih murni yang membantu mereka mengalami evolusi menuju keadaan yang semakin penuh kasih.
Jadi mengasihi iblis dan teman-temannya itu bukan dengan menjadi kolaborator mereka dalam menyebarkan angkara murka. Jika begitu, Anda yang akan jadi korban dengan menjadi budak mereka.
Issue global yang terkait dengan wajah penyakit saat ini adalah bagian dari pertarungan dark force dan kekuatan cahaya. Ini bukan murni soal kesehatan. Di sini ada permainan yang melibatkan institusi bisnis terutama bisnis media dan institusi politik.
Banyak orang yang tanpa sadar menjadi agen dark force untuk membuat manusia secara kolektif jatuh dalam ketakutan dan ketakberdayaan. Semua yang terjadi adalah cara dark force untuk menghambat perkembangan kebangkitan spiritual.
Maka, yang kini menjadi sasaran utama adalah kawasan yang justru menjadi harapan bagi kebangkitan spiritual, yaitu Italia dan Inggris. Dan terkait dengah ini, dua negara besar yaitu USA dan China diadu domba, karena konflik di antara mereka bisa jadi jalan bagi dark force untuk merealisasikan agendanya semisal dengan menunggangi oknum2 dari dua negara itu untuk melakukan perang dengan senjata biologis.
Beruntunglah kita, kekuatan semesta yang semakin besar bisa tersukses. Edinburgh menjadi tempat terjadinya momentum ini. Sejak momemtum ini, banyak penghuni langit turun ke bumi baik dengan turun dan masuk ke badan manusia, maupun dengan membantu manusia tanpa pindah dimensi. Fenomena ini yang memungkinkan Donald Trump berbincang mesra dengan Xi Jinping. Ini menjadi titik tolak untuk menyelesaikan masalah global yang hampir menghancurkan peradaban manusia.
Pembaca yang saya kasihi, semua kekisruhan yang sekarang terjadi bukanlah ulah Ibu Bumi dengan alasan Ibu Bumi sedang memformat ulang Bumi ini agar lebih setimbang.
Bukan, beliau malah sedih melihat banyak anaknya terjebak dalam ketakutan. Ini semata-mata ulah dark force. Tapi kita bisa jadikan pula ini sebagai momemtum untuk berbenah secara mendasar. Termasuk memperbaiki cara kita dalam memperlakukan Bumi ini.
Kita memang harus lebih hormat dan mengasihi Ibu Bumi dengan mengembangkan pola perekonomian yang ramah lingkungan. Kuncinya adalah kebangkitan kesadaran spiritual secara global. Dari situ kita bisa mengembangkan visi lebih lanjut: peradaban yang dibangun oleh dua pilar yang selaras, teknologi dan spiritualitas.
Mari, kita terus hidup dalam keheningan. Kita terus ada dalam kesukacitaan, seperti yang disenandungkan sang malaikat agung ini:
Ancient Angel
27.03.2020 - 17.51 wib
Alam semesta bernyanyi riang
Bersahutan suara harpa mengalun
Betapa bahagia hati yang murni
Tak terpengaruh kepanikan yang melanda
Dualitas akan selalu ada
Memilih yang mana itu kehendak bebas manusia
Batas pilihan tergantung dari ketulusan yang telah diperbuat
Kembalilah pada kemurnian jiwa
Kembalilah pada ketulusan hati
Kembalilah menjadi terang cahaya
Duka akan meredupkan cahaya
Kekhawatiran akan memadamkan cahaya
Jiwa yang penuh ketakutan akan menyurutkan sinar terang
Temukan terang cahaya dalam keheningan
Temukan terang cahaya dalam pusat hatimu
Tegakkan badanmu
Melangkah dengan senyum merekah
Membawa mekar teratai dari hati yang bersinar.
Rahayu.
Jakarta, 27 Maret 2020
Post a Comment