JOURNEY OF LIGHT 13: HABIS GELAP TERBITLAH TERANG



 JOURNEY OF LIGHT 13: HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Image by Marion Wellmann from Pixabay
Banyak yang bertanya, kapan situasi sulit terkait issue pandemi ini akan selesai? Saya jawab tidak tahu. Benar-benar saya tidak tahu karena variabel penentunya sangat komplek. Proses untuk mencapai keadaan yang dianggap normal, sangat tergantung kemampuan kita secara bersama mengelola semua variabel yang ada.

Maka, kadang saya juga menjawab agak galak, tidak usah tanyakan tentang itu, tapi tanyakan apa yang sudah Anda lakukan, apa kontribusi nyata Anda? Saya pribadi hanya bisa melakukan yang terbaik, soal hasil saya pasrah karena pasti ada variabel yang di luar kendali saya. Namun saya sadar penuh bahwa upaya untuk menangani issue pandemi ini pasti berhasil sebagaimana kepastian setelah gelap pasti terbitlah terang.

Salah satu variabel kunci adalah WHO sebagai institusi yang dianggap punya Otoritas dalam issue ini. Jika ada permainan kotor dari oknum WHO ya situasi yang kita hadapi akan semakin berat. Manusia yang penuh angkara bisa ada dimana saja, mereka yang serakah bisa memanfaatkan jabatannya untuk menguntungkan diri tanpa peduli dampak bagi orang lain.

Narasi kemunculan virus sebagai instrumen pengendalian populasi, sebagai pembuka jalan bagi bisnis baru dalam skala besar, serta sebagai alat penaklukkan negara-negara tertentu oleh kepentingan politik ekonomi di balik layar, bukanlah omong kosong.

Saya mendeteksi itu sebagai satu realitas. Jika tak ada penyelesaian untuk faktor masalah yang satu ini, kita akan berada dalam situasi sulit yang berkepanjangan.

Maka, perlu ada terobosan ajaib yang membuat WHO kembali ke jalur yang idealis sebagai pemelihara kesehatan manusia secara global. Semesta punya cara yang tak terpikirkan, mereka yang penuh angkara bisa dikelola sehingga daya destruksinya mendekati zero bahkan berubah menjadi konstruktif. Hanya kuasa keilahian yang bisa membuat ini terjadi.

Kita menunggu keajaiban berikutnya, WHO segera mengumumkan vaksin dan obat yang bisa didistribusikan secara meluas. Ini bisa jadi ujung dari permainan ini. Sekarang berbagai pihak yang punya kekuatan besar masih terlibat negosiasi yang alot.

Obat dan vaksin itu sudah ada dalam banyak jenis, tapi soal mana yang mendapat stempel layak pakai itu sudah bukan soal sains, itu soal politik ekonomi. Untuk peradaban kita yang banyak dikuasai oleh orang-orang sekolahan dengan nalar sok modern, obat dan vaksin adalah satu-satunya yang bisa menenangkan mereka.

Mereka tak percaya jamu, meditasi dan segala khazanah kuna. Pemerintah di berbagai negara mau tak mau harus memenuhi nalar sok modern ini. Jadi Anda yang tak takut pada virus, atau punya obat tradisional yang jauh lebih murah dan aman untuk menangani segala virus, mohon bersabar Kita kadung hidup bersama di satu planet dengah mereka-mereka yang hanya berpegang kepada yang "ilmiah" dan mereka ada di posisi yang lebih strategis dengan dukungan penuh media cetak, media online dan TV.

Pada tataran nasional, sebetulnya yang membuat situasi menjadi rumit bukanlah virus itu sendiri. Kita tak berhadapan dengan virus tetapi dengan dark forces yang mau meluluhlantakkan Indonesia dan banyak negara lain yang sedang mengalami kebangkitan spiritual.

Dark forces ini beraliansi dan memanfaatkan pemain lokal dan global yang punya ambisi politik ekonomi. Lihatlah bagaimana media nasional dan global membombardir kita dengan narasi yang menciptakan ketakutan kolektif. Demikian juga media sosial, semua dipakai untuk membuat kehebohan.

Manusia yang tidak hening betul-betul dimanipulasi dan dikendalikan pikirannya. Banyak orang jadi latah dan sok tahu, dan pastinya tidak membuat solusi hanya membuat ruwet.

Dalam situasi ini, Presiden RI benar-benar didesak untuk membuat kebijakan lockdown. Banyak pihak yang ingin Indonesia lumpuh ekonominya dan menjadi rusuh sehingga mereka bisa mengambil alih kekuasaan.

Momen pengambilan kebijakan tak hanya menjadi ajang adu strategi berbagai pihak yang beda kepentingan, tetapi juga menjadi momen pertarungan di dimensi metafisik.

Yang terjadi benar-benar pertarungan sangat dahsyat. Terlebih karena Indonesia sedang menjadi sorotan berbagai keberadaan di dimensi lain karena menjadi ujung tombak kebangkitan spiritual.

Maka ingatlah keadaan pada tanggal 30 Maret, sebagai dampak dari kemenangan kekuatan ilahiah, situasi menjadi terang benderang, kekuatan gelap yang dalam jangka waktu lama menjerat dan menciptakan rasa takut bisa sirna.

Segala upaya yang dilakukan dengan kemurnian jiwa tak akan pernah sia-sia. Kolaborasi para Ksatria Cahaya pasti membuahkan keajaiban. Sungguh, berbagai keajaiban telah nyata datang. Indonesia segera berada pada keadaan yang selaras menyusul China dan Jepang.

Recovery penuh pasti terjadi. Negara-negara lain juga segera pulih. Lalu bersama-sama kita memasuki fase baru, menyingsong era Bumi Sorgawi. Pedang Excalibur dari King Arthur telah bekerja melebur angkara, demikian juga tongkat dari Merlin Sang Legenda, bergerak mencipta banyak keajaiban. Ini simbol dari telah bersatu padunya Jiwa-jiwa yang Agung dari seluruh multiverse. Mereka bekerja melalui badan kita selama kita memilih berada di jalur kemurnian. Sebagian jiwa agung ini telah turun untuk berkarya, menggunakan badan orang-orang tertentu yang dimurnikan dengan paksa, seijin Raja Semesta.

Wahai para Ksatria Cahaya, resapilah wejangan berikut:
.
Sanghyang Wisnu
08.04.2020 - 10.19 wib

Salam wahai ksatriaku.
Aku ucapkan selamat kepadamu yang telah berhasil melewati terjangan kuasa kegelapan demikian pekatnya.
Cahayamu tetap menyala dalam keheningan yang mendalam.

Ini pelajaran bagi semua ksatria cahaya.
Saat gelombang kegelapan menerjang tiada henti, yang harus kalian lakukan adalah tetap jaga ketenangan diri, hening, masuk ke dalam diri yang terdalam, berdiamlah di situ sampai situasi di luar diri terkendali.

Menjaga ketenangan dalam hening yang terhubung ditengah situasi yang mengganas sangat dibutuhkan bagi seorang ksatria.
Hanya diam, hanya hening, hanya fokus ke penjernihan diri berulang kali dan berserah penuh pada kemenyatuan diri.
Ini tidaklah mudah.
Tetapi dengan kepatuhan dan tekad yang kuat ini semua bisa dilalui.
Sekali lagi aku ucapkan selamat berbahagia.
Tetaplah dalam kemenyatuan, tetaplah dalam keheningan yang mendalam.
Berkatku terlimpah bagi semua para ksatriaku.

Kuningan, 08-04-2020

Related Post

0 Response to " JOURNEY OF LIGHT 13: HABIS GELAP TERBITLAH TERANG"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan