![]() |
Dengan kasih murni, terbentuk persaudaraan sejati. Semua pihak saling membantu dan menguatkan. Segala umpan balik dan masukan, datang dari ketulusan dan diterima dengan kerendahan hati.
Setiap orang yang telah terhubung penuh dengan Diri Sejatinya, tahu apa talentanya, mengerti dimana kekurangan dan kelebihannya. Sadar bahwa siapapun tidak bisa bekerja seorang diri untuk mengubah dunia dan membangun peradaban yang agung. Itu hanya bisa terjadi lewat kerjasama, kolaborasi, memadukan talenta dan kemampuan yang berbeda-beda.
Mereka yang berjiwa murni, hidup bukan untuk menonjolkan diri. Hanya memberi yang terbaik. Hanya memberi sumbangsih mahakarya. Senyatanya kehidupan yang indah dan agung, hanya terjadi saat jiwa-jiwa yang murni menunaikan dharmanya sesuai tuntunan Diri Sejatinya.
Tak ada diri atau manusia yang tidak penting. Setiap kelahiran membawa missi agung. Ini bukan tentang kemegahan pada pandangan lahiriah. Ini tentang peran berbeda-beda yang keseluruhannya membangun keutuhan. Jika ada satu peran tak dijalankan, tak ada kesempurnaan.
Analogi sederhana, sebuah hotel bintang lima yang megah tak akan bisa memberikan layanan istimewa tanpa kinerja terbaik dari tukang pel dan petugas pembuangan sampah.
Maka sesungguhnya semua peran itu penting, jangan pernah malu dengan peran tertentu, tak patut pula menyombongkan peran yang dianggap penting. Berikan yang terbaik sesuai jatah dan lakon kita, itulah artinya membuat mahakarya. Itulah arti kolaborasi melahirkan kesempurnaan.
Manusia perlu belajar ke dimensi yang luhur, kepada jiwa-jiwa agung yang telah melampaui egoismenya. Di sana, tak ada kompetisi antar jiwa. Tak ada pembangkangan dan penghianatan. Tak ada sikap sok jago dan merasa lebih hebat daripada orang lain berdasarkan asumsi dan ilusi diri.
Yang ada adalah kesiapan untuk saling mendukung, juga pengorbanan tanpa batas. Jiwa-jiwa yang agung itu punya watak ksatria sejati, mereka bertindak atas dasar tuntunan Diri Sejati untuk merealisasikan kebenaran, menumpahkan semua kemampuan mereka untuk menjaga tatanan yang harmoni.
Semua dilakukan dengan ketulusan sejati, tak ada motif tersembunyi, tak ada niat untuk mencari panggung pribadi. Yang dilakukan hanyalah keselarasan dengan gerak semesta. Lebur segala egoisme atau sikap mementingkan diri.
Saat ini, jiwa-jiwa agung dari berbagai universe telah datang untuk bersama-sama berjuang membantu manusia untuk membangun bumi surgawi. Sambutlah dengan sukacita, dan bersikaplah dengan meneladani mereka.
Biarkan kualitas jiwa agung itu tumbuh di dalam diri Anda.
Sejatinya Anda adalah jiwa agung juga. Anda hanya perlu menyirnakan segala distorsi. Diri Anda laksana bongkahan batu permata, harus digosok sedemikian rupa sehingga keluarlah kepermataannya. Ini adalah analogi jiwa yang telah tuntas menjalani laku spiritual sehingga kembali kepada realitasnya sebagai cahaya yang murni, indah dan agung.
Kejayaan kita berupa terealisasinya visi bumi sorgawi, ditentukan oleh keberadaan manusia-manusia agung yang berjiwa murni, punya ketulusan sejati, yang bersedia bekerjasama dan saling memberi sumbangsih apa yang merupakan jatah dan lakonnya. Itulah yang sedang kita bangun.
Kita dipertemukan untuk bersama-sama meniti jalan keheningan dan mengembangkan persaudaraan sejati. Bersama-sama kita menebarkan sukacita dan melahirkan mahakarya sesuai talenta.
Resapilah sabda kesukacitaan dari malaikat yang agung.
Queen of Ancient Angel
02.04.2020 - 19.58 wib
Salam sejahtera anak - anakku ksatria semuanya
Waktu kebersamaan yang indah
Mendampingi para ksatria yang luar biasa
Sungguh ini adalah kebersamaan yang indah bagiku dan tentunya bagi semua entitas cahaya.
Gemerlap cahaya terpancar dari hati para ksatria
Keberanian dan ketangguhan menghadapi kuasa gelap yang tak henti berusaha menghadang langkah
Jatuh tidak membuat patah semangat untuk segera bangkit
Pertempuran sengit namun penuh bahagia terpancar
Hari ini kami berbahagia
Hari ini kami bersuka
Hari ini kami merayakan kemenyatuan dengan semua ksatria semesta cahaya
Bersinarlah terang cahayamu
Bernyanyilah senandung kidung
Biarkan sangkakala mengiringi nada
Biarkan harpa mengalun berdenting
Dibawa angin berhembus
Deburan ombak menderu
Menyambut indahnya kerlip cahaya
Semburat jingga di ufuk barat
Menambah indahnya goresan lukisan Sang Surya
Cahaya gemintang terhampar menghias permadani
Pertanda petang menjelang
Namun sinarmu tetaplah benderang
Sinar cahaya dari jiwamu yang murni.
Jakarta, 3 April 2020
Post a Comment