Siapapun bisa bicara tentang kebangkitan Nusantara, kebangkitan spiritual global, dan semacamnya. Tapi perlu kita akui bersama bahwa itu hanya menjadi jargon tanpa arti jika kita secara pribadi tidak pernah mengalami kebangkitan.
Tanpa kita sendiri mengalami transformasi menjadi manusia berjiwa murni, hatinya menjadi taman surgawi, dan bangkit mahadaya di dalam diri, semua cerita indah akan jadi sekadar cerita.
Saya pernah menjadi salah satu orang paling bodoh, paling menderita, paling miskin, bahkan paling tidak ganteng, di dunia. Saat itu, hidup sorgawi benar-benar menjadi cita-cita. Saya dulu tentu merindukan perubahan hidup yang nyata, agar bisa lepas dari hidup yang hampa.
Dan itu makin intens di hari ini. Saya telah menemukan kebangkitan pribadi. Hidup sehari-hari saya adalah sorga yang nyata. Sel-sel tubuh saya menyerap dan memancarkan vibrasi itu.
Saya pernah menjadi salah satu orang paling bodoh, paling menderita, paling miskin, bahkan paling tidak ganteng, di dunia. Saat itu, hidup sorgawi benar-benar menjadi cita-cita. Saya dulu tentu merindukan perubahan hidup yang nyata, agar bisa lepas dari hidup yang hampa.
Duduk diam dengan tatapan kosong memprotes hidup yang dipandang tidak adil, dulu sering saya alami.
Jalan spiritual kemudian menjadi pilihan. Saya kira semuanya akan jadi sederhana: saya langsung menemukan kedamaian dan keselamatan. Nyatanya, yang disebut "dunia spiritual" ini laksana hutan rimba: ia penuh marabahaya, banyak jebakan, banyak labirin. Walhasil, bertahun-tahun saya kesasar di dunia ini dan tetap menderita. Jiwa jadi keruh karena terjebak kekuatan supranatural berdimensi rendah.
Jalan spiritual kemudian menjadi pilihan. Saya kira semuanya akan jadi sederhana: saya langsung menemukan kedamaian dan keselamatan. Nyatanya, yang disebut "dunia spiritual" ini laksana hutan rimba: ia penuh marabahaya, banyak jebakan, banyak labirin. Walhasil, bertahun-tahun saya kesasar di dunia ini dan tetap menderita. Jiwa jadi keruh karena terjebak kekuatan supranatural berdimensi rendah.
Beberapa kali juga terjebak para pemilik mulut manis tapi hati penuh iblis. Beruntung saya masih hidup dan selamat, tidak jadi arwah gentayangan dan korban penumbalan.
Hingga datang titik balik. Ketulusan selalu berbuah manis. Kegoblogan diri mendatangkan celaka, tapi karma baik akibat tulus, selalu menyelamatkan. 2018 akhir saya menemukan hidup sorgawi: saya bisa merasakan bahagia mendalam yang diiringi lepasnya semua beban.
Hingga datang titik balik. Ketulusan selalu berbuah manis. Kegoblogan diri mendatangkan celaka, tapi karma baik akibat tulus, selalu menyelamatkan. 2018 akhir saya menemukan hidup sorgawi: saya bisa merasakan bahagia mendalam yang diiringi lepasnya semua beban.
Dan itu makin intens di hari ini. Saya telah menemukan kebangkitan pribadi. Hidup sehari-hari saya adalah sorga yang nyata. Sel-sel tubuh saya menyerap dan memancarkan vibrasi itu.
Post a Comment