APAKAH DOSA ITU ADA DAN BISA DIAMPUNI? (2)




Saya kembali menulis tentang dosa, berdasarkan observasi terhadap berbagai kasus. Tentunya observasi yang dilakukan bukan menggunakan perangkat inderawi, tapi menggunakan rasa sejati. Rasa sejati ini alat di relung hati untuk membaca realitas multidimensi, bisa dipergunakan oleh siapapun yang tekun di dalam keheningan.

Dosa, adalah dampak dari perilaku yang tidak selaras: melanggar tuntunan Diri Sejati/Tuhan, bertentangan dengan prinsip kasih murni, menciptakan kerusakan. Siapapun yang melakukan dosa lewat pikiran, kata-kata maupun tindakan, otomatis memunculkan jejak noda di tubuh halusnya - tepatnya di tubuh karma (carmic body). Tidak perlu pengadilan oleh dewa dewi atau malaikat, jejak dosa ini otomatis muncul karena apapun yang dilakukan manusia langsung terinput kedalam sistem keadilan semesta yang presisi.
 
Nah, saat saya hidup dengan ego, karena memang belum mengerti keheningan, saya secara nyata menumpuk jejak dosa. Tubuh karma saya keruh akibat ilusi saya, akibat kebiasaan memaksakan maunya ego, akibat bicara tanpa kesadaran murni, juga akibat berlaku mengikuti sistem yang sebenarnya salah. Tubuh karma saya pernah keruh. 

Terlebih saat ceroboh dalam belajar spiritual, saya terjerat dark force, itu menambah dosa juga. Akumulasi dari kesemua itu, tentu membentuk nasib saya: saat tiba masanya memetik buah karma, datanglah berbagai peristiwa yang membawa duka. Mulai dari kesulitan finansial, konflik rumah tangga, sakit, dan sebagainya. Dulu saya protes pada Tuhan atas apa yang terjadi, karena saya merasa orang baik dan taat secara religi.
 
Saat saya menemukan kesadaran murni lewat keheningan - tentu karena karma baik yang berbuah, saya menjadi mengerti mengapa saya dulu penuh dosa. Sekalipun kalo dibandingkan, dosa saya saat itu cuma 1/10.000 dari dosa para penjahat durjana papan atas di negeri ini. Dosa tetaplah dosa dan pasti ada umpan baliknya dari semesta. Karena saya juga punya banyak karma baik, umpan balik ini datang cepat sehingga saya cepat juga terpacu untuk bertransformasi. Hidup dengan banyak masalah dan derita kan memang gak asyik, maka saya berjuang mengatasinya: ternyata caranya adalah purifikasi diri lewat laku hening.

Jejak dosa bisa terhapus dengan dua cara: pertama, ia berbuah sebagai derita hidup lalu kita menangkap pelajaran dari derita itu untuk memperbaiki laku hidup. Banyak derita tapi ndableg gak belajar-belajar ya gak akan membuat kita bebas dari dosa. Kedua, ia dilebur dengan menghayati sepenuhnya kasih murni Tuhan, dengan kerendahan hati sungguh-sungguh meminta maaf atas kesalahan, dan berupaya maksimal memulihkan kerusakan yang ditimbulkan secara energi dan materi. 

Kita tangkap pelajaran berharga dari kesalahan di masa lalu, dan memperbaiki laku agar tidak terjebak pada kesalahan yang sama. Inilah yang saya sebut sebagai "meditasi api suci". Tapi jangan sembrono dengan menganggap sekadar mendengarkan audio meditasi api suci dari saya maka dosa Anda langsung diampuni. Enak aja. Tidak begitu. Anda harus sungguh-sungguh masuk pada kesadaran baru, terlahir kembali jadi manusia yang setia pada Diri Sejati/Tuhan.

Saya bebas dari jejak dosa masa lalu pada akhir 2018, setelah menjalani program purifikasi dengan sungguh-sungguh sejak 2016. Sebelum 2016 saya masih terjerat sesuatu yang membuat saya tak kunjung benar-benar melakukan purifikasi, saya belum berjalan di pakem saya sendiri. Meski ada beberapa tindakan ngawur di 2016/2017, saya pada dasarnya sungguh-sungguh berjuang memperbaiki diri.

Setelah itu, saya menjadi sangat peka jika berbuat salah, saya langsung melakukan pertaubatan. Saya ingat, tahun 2019 ada 3 tindakan dosa yang saya lakukan: meludah sembarangan, tergoda untuk pencitraan, dan satu momen saya ngeyel sama Diri Sejati. Tahun 2020 dan 2021, saya semakin setia pada Diri Sejati/Tuhan, sehingga semakin terbebas dari dosa dan akar derita. Saya semakin menikmati sorga yang nyata. Tentu saya semakin hati-hati agar tidak ada celah untuk kejatuhan dari sorga yang nyata.
0 Response to "APAKAH DOSA ITU ADA DAN BISA DIAMPUNI? (2)"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan