Teman-teman yang saya kasihi, justru LoC dipergunakan sebagai instrumen evaluasi kemajuan spiritual, agar kita tidak terjebak prasangka yang mencelakakan diri sendiri. Saya telah banyak mengobservasi - bukan secara empirik tapi secara psychic - bagaimana kaitan antara LoC dan keselamatan jiwa terutama setelah jiwa lepas dari tubuh lewat proses kematian.
Sederhananya, semakin rendah LoC semakin menderita jiwa di kehidupan yang baru. Mereka yang LoCnya 50 kebawah terjerat di dimensi terendah, terpenjara oleh dark force yang ada di situ, jika diungkapkan rasanya ya seperti orang kejerat di pusaran lumpur. Bisa dibayangkan jika itu terjadi selama bertahun-tahun apalagi ribuan tahun?.
Nah, mereka yang berLoC 50 ini selama hidupnya tidak mesti tampak penuh kejahatan, sebaliknya bisa dikenal sebagai orang baik. Saat saya berLoC 50, jelas saya bukan orang jahat. Saya cuma ruwet. Saya sangat serius merindukan Tuhan, sering bicara soal ketuhanan, sering menasihati orang lain, sering juga nolong orang lain. Bahkan menulis buku juga soal spiritualitas. Jika saya mati saat itu tentu saya menderita di dimensi rendah, tak peduli banyak orang mengatakan saya sebagai orang baik. Tak peduli saya dikenal sebagai pemberi inspirasi soal pencarian Tuhan.
Justru membaca LoC itu diperlukan agar kita tidak terjebak di dalam prasangka akan kebaikan. Banyak orang yang baik itu sekadar baik mengikuti standar orang banyak. Sebagian malah hanya baik yang semu, menutupi kejahatan tersembunyi.
Jadi harus ada cara untuk membongkar tabir agar seseorang bisa jujur pada dirinya sendiri, mengerti senyatanya dirinya seperti apa. Membaca LoC apa adanya menjadi pintu masuk untuk tahu apakah kita masih banyak punya luka batin apa tidak, apakah masih punya watak angkara apa tidak, apakah masih penuh ilusi dan banyak dosa apa tidak, apakah juga terjerat dark force apa tidak. Nah, saat saya berLoC 50, jelas saya terjerat dark force dalam banyak bentuk, masih tebal luka batinnya, dan seterusnya.
Bagaimana caranya LoC bisa terus meningkat? Jalannya adalah terus konsisten mempraktikkan hening, kapanpun dimanapun, selama Anda melek.
Bagaimana caranya LoC bisa terus meningkat? Jalannya adalah terus konsisten mempraktikkan hening, kapanpun dimanapun, selama Anda melek.
Hening bisa dilakukan secara formal, kita fokus melakukan tindakan penyelaman diri tanpa aktivitas lain. Bisa juga hening dilakukan secara informal, sembari kerja di kantor, jualan, masak, kita tetap meresapi aliran nafas dan menyadari keterhubungan dengan Gusti yang bertahta di relung hati.
Banyak yang lama belajar spiritual LoCnya tetap rendah, karena niat dan teknik heningnya keliru. Yang dikejar hasrat egoistiknya, kelihatan meditasi padahal ngelamun. Sebagian yang lain stagnan karena tidak tekun, tidak ada upaya sungguh-sungguh dan konsisten untuk mempraktikkan hening. Ada juga yang belajar kepada guru yang LoCnya rendah, ya otomatis kebawa.
Banyak yang lama belajar spiritual LoCnya tetap rendah, karena niat dan teknik heningnya keliru. Yang dikejar hasrat egoistiknya, kelihatan meditasi padahal ngelamun. Sebagian yang lain stagnan karena tidak tekun, tidak ada upaya sungguh-sungguh dan konsisten untuk mempraktikkan hening. Ada juga yang belajar kepada guru yang LoCnya rendah, ya otomatis kebawa.
Silakan renungkan apa yang saya tuliskan, jika Anda benar-benar mau bertransformasi.
Foto Ilustrasi: 3 cowok penghibur dari Lembah Tidar
Foto Ilustrasi: 3 cowok penghibur dari Lembah Tidar
Post a Comment