PERTANDA KEJATUHAN




Hulubalang Utama memberi isyarat pada para pendekar bayarannya untuk mengepung Pendekar Nagaputih. Di antara para pendekar bayaran itu ada beberapa orang yang berpenampilan aneh. Mereka memakai jubah hitam, dan penutup kepala yang memberi kesan magis. Rupanya Hulubalang Utama tak hanya mengandalkan kekuatan fisik dalam bentuk keahlian bersilat. Di dalam pasukannya ada juga orang-orang yang bisa mengakses kekuatan supranatural, untuk mempengaruhi pikiran siapapun juga yang dianggap lawan.

Orang-orang berjubah hitam ini merapal mantra, memanggil bala bantuan dari dunia astral. Sepasukan siluman ular menembus portal dimensi dan menyerang Pendekar Naga Putih. Serangan seperti ini bisa membuat manusia menjadi kehilangan keberanian sama sekali, pikiran jadi linglung dan bisa diambil alih. Bisa juga sampai keadaan fatal: datsngnya kematian karena ada organ vital yang rusak parah. Tapi jelas Pendekar Naga Putih bukan manusia biasa. Dia dengan sigap mempertahankan diri. Lewat hening cipta dia masuk pada kesadaran menyatu dengan Tao, realitas energi yang menggerakkan jagad raya. Dalam hening cipta, emergi Tao benar-benar memancar dari pusat dada, ubun-ubun, dan telapak tangan membentuk medan energi yang membungkus siluman ular yang menyerang sekaligus menjangkau para pendekar berjubah hitam. Ular-ular siluman itu langsung musnah, sementara para pendekar berjubah hitam tersapu badai energi besar yang membuat mereka terjengkang tak sangggup bangun lagi

Peristiwa ini membuat kegaduhan di kalangan para pendekar bayaran yang memihak Hulubalang Utama. Beberapa pendekar bersenjata pedang dan tombak berwajah bengis coba mengepung dan menjatuhkan Pendekar Naga Putih. Tapi Pendekar Naga Putih telah meloncat dengan lentingan sempurna, sembari melontarkan chi udara yang dipadatkan, menjadi semacam bola energi pejal yang mengenai dan menghentikan langkah para penyerang. Satu gebrakan yang diiringi suara kosmik dari Sang Pendekar Naga Putih membuat beberapa pendekar bayaran benar-benar tumbang tak berkutik.

Sementara itu, Hulubalang Utama telah bergerak mundur ke tempqt yang ia anggap aman. Ia membiarkan orang-orang bayarannya untuk menghadapi Sang Pendekar Nagaputih. Ia berharap Sang Pendekar bisa ditaklukkan.

Tentu saja Hulubalang Utama salah menduga. Yang dia hadapi kini adalah Naga ke11 yang memguasai ilmu langit dan kessktian yang tak terpikirkan. Naga ke11 sejatinya adalah manusia yang berjiwa murni, ia mewadahi dan mengejawantahkan Tao, yang menggerakkan dan memicu perubahan agar keadaan di bumi kembali menjadi harmoni.

Sejatinya sosok seperti ini tidak mungkin terkalahkan oleh para durjana sekuat apapun. Hadirnya adalah untuk memenuhi nujuman kebangkitan negeri. Ia melangkah untuk memenuhi ketetapan yang agung. Kekuatan alam dalam segala bentuknya, bersamanya, mendukungmya. Ia bergerak bersama Tao.

Prahara di lembah merah ini menjadi pertanda kejatuhan Hulubalang Utama.

Di markasnya yang penuh penjagaan, ia mengernyitkan dahi mendengar laporan telik sandi bahwa pasukan andalannya telah dihancurleburkan Sang Naga ke 11 dengan cara yang tak pernah ia bayangkan.

Siapa yang bisa mengelak saat datang masanya sang alam menegakkan keadilan?

Note: Ini belum ada cerita romantisnya.....jadi cerita silat ini belum tamat....sabar ya....he he
0 Response to "PERTANDA KEJATUHAN"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan