Pedoman Kelima Bersedekahlah Dalam Keadaan Lapang Maupun Sempit



Apakah bersedekah merupakan anjuran hanya bagi mereka yang memiliki harta berlebih? Ternyata tidak. Justru, di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa salah satu tanda ketaqwaan seseorang adalah ketika ia mau berinfak di jalan Allah, baik ketika dalam keadaan lapang maupun sempit. Allah SWT berfirman di dalam Surat Ali Imran: 133-134, “ Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan bergegaslah menuju surga, yang lebarnya seluas langit dan bumi, disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit, orang-orang yang sabar menahan amarah dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mengasihi orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Rasulullah SAW, sebagaimana dikemukakan oleh Bukhari yang meriwayatkan dari Abu Musa Asyari bersabda:"Setiap orang Muslim wajib bersedekah." Mereka bertanya, "Hai Nabi Allah, bagaimana yang tidak berpunya? Beliau menjawab, "Bekerjalah untuk mendapat sesuatu untuk dirinya, lalu bersedekah." Mereka bertanya, "Kalau tidak punya pekerjaan?" Beliau bersabda, "Tolong orang yang meminta pertolongan." Mereka bertanya, "Bagaimana bila tidak bisa?" Beliau menjawab, "Kerjakan kebaikan dan tinggalkan kejelekan, hal itu merupakan sedekahnya."

Bahkan, Allah SWT mengajarkan bahwa sedekah merupakan cara jitu untuk keluar dari sempitnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam Surat Ath-Thalaq: 7, “Hendaklah orang yang mampu memberi sedekah menurut kemampuannya. Dan hendaklah orang yang disempitkan rizkinya memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

Di berbagai tempat lain, Dia juga menjelaskan hal yang sama. Dalam Surat As Saba: 39, Dia berfirman, “Apa saja yang telah kalian nafkahkan, Allah akan menggantikannya.” Kemudian dalam Surat Al Lail: 5-7
Allah juga berfirman, “Adapun orang yang memberikan hartanya (untuk kebajikan) dan memelihara dirinya (dari kejahatan) serta membenarkan hal-hal yang benar, Kami akan memudahkannya dengan memberi jalan yang mudah.” Di dalam Surat Al Baqarah: 245 juga dinyatakan, “Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik? Allah akan melipatgandakan balasannya dengan berlipat ganda. Dan Allah yang Menyempitkan dan Yang Melapangkan Rizki. Dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan.

Sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan Daaquthni dari Abu Hurairah r.a juga menegaskan hal senada. Di sini Allah berfirman, “Wahai Bani Adam! Berinfaklah! Pasti aku limpahkan karunia kepadamu. Sesungguhnya Yaminullah (gudang kenikmatan dari Allah) sangat penuh berlimpah ruah, tidak akan susut sedikitpun siang maupun malam.”

Memang butuh keyakinan kukuh agar kita bisa mempraktekkan ajaran-Nya di atas. Tapi, Allah adalah Zat Yang Maha Menepati Janji. Apa yang Dia janjikan teramat jelas. Apapun yang kita berikan kepada sesama, sebagai bentuk belanja di jalan-Nya, tak akan merugikan kita secara ekonomi, karena pasti diberi balasan setimpal, bahkan berlipat ganda. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah: 272, “Apa saja yang kalian nafkahkan berupa kebajikan, niscata akan disempurnakan (balasannya) kepada kalian, sedangkan kalian tidak akan dianiaya.” Dalam Surat Al Hadid: 7 Dia menegaskan, “Barangsiapa yang beriman di antara kalian dan menafkahkan (sebagian hartanya di jalan Allah), disediakan pahala (balasan) yang besar.” Dan yang paling membesarkan hati, adalah firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah: 261, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai tumbuh seratus butir, Allah melipatgandakan (balasan) bagi orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Kebenaran firman-firman Allah di atas sudah sering terbuktikan dalam kehidupan pribadi penulis. Kemudahan dalam menjalani hidup, termasuk selalu hadirnya pertolongan Allah di masa-masa sulit, adalah buah dari kegemaran bersedekah dalam berbagai bentuknya!
0 Response to "Pedoman Kelima Bersedekahlah Dalam Keadaan Lapang Maupun Sempit"

Post a Comment



Laku spiritual adalah proses bertumbuhnya pengalaman keilahian, wujudnya adalah menjadi penuh dengan daya, penuh kebijaksanaan, penuh kecerdasan, penuh kreatifitas, penuh welas asih.


Setyo Hajar Dewantoro
Founder of Mahadaya Institute


Buku

Buku Medseba Buku Sastrajendra Buku Suwung Buku Sangkan Paraning Dumadi Buku Jumbuh Kawula Gusti Buku Tantra Yoga Buku Kesadaran Matahari Buku Kesadaran Kristus

Kegiatan